PENGERTIAN DAN PRINSIP PEMBERSIHAN BENIH
TUGAS PENGOLAHAN BENIH
PENGERTIAN DAN PRISIP PEMBERSIHAN BENIH SETA PRINSIP
KERJA ALAT AIR SCREEN MACHINE (ASM)
OLEH
KELOMPOK 9
AYUM MAHENDRI
DESI AFRIDA
PUTRI
LISA KAMILASRI
SILVIA RAHMI
REVITA SARI
RAHMI HIDAYATI
ILHAMSYAH
ALMAZAR
DOSEN : Dr. Ir. NALWIDA ROZEN, MP

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
PENGERTIAN
DAN PRINSIP PEMBERSIHAN BENIH
A.
Pengertian
Pembersihan Benih
Setelah benih
dirontokan/diekstraksi dan dikeringkan, kualitas benih dilihat dari segi kemurnian benih
mengalami penurunan sehingga belum memadai untuk disertifikasi. Hal tersebut
disebabkan benih masih tercampur dengan
benda asing-benda asing yang
berasal dari bagian buah berupa bagian
tanaman biji dari varietas lain, gulma dan benda asing lain yang terbawa pada
waktu panen, perontokan benih yang rusak dan benih yang tidak sesuai dengan
deskripsi pada proses pengeringan benih.
Campuran yang
terdapat pada benih dapat berupa materi yang memiliki ukuran yang lebih besar atau
lebih kecil dari benih. Oleh karena itu benih perlu dipisahkan/dibersihkan
dari benda asing tersebut.
Pembersihan benih adalah
pembuangan sebagian besar benda seperti daun, cabang dan buah kosong.
Pembersihan benih merupakan bagian dari kegiatan pemrosesan benih. Tujuan dari
pemrosesan buah atau benih adalah untuk mendapatkan benih bersih, murni dengan
kualitas fisiologis yang dapat disimpan dan mudah ditangani selama proses
berlangsung seperti perlakuan awal, pengangkutan dan penyemaian. Pemrosesan benih
atau buah meliputi beberapa prosedur penanganan benih dengan penerapan yang
berbeda tergantung pada tipe buah dan benih, kondisi buah atau benih pada saat
pengumpulan dan masa penyimpanannya.
Pembersihan awal
dilakukan terutama untuk mengurangi berat/volume (bulk) selama pengangkutan dan
penyimpanan. Jika pengurangan tidak dilakukan di lapangan, akan berkaitan
dengan pemrosesan. Campuran yang sangat banyak akan menghambat efisiensi
penggunaan peralatan prosesing menyebabkan volume yang diproses bertambah
banyak. Pembersihan awal mungkin diperlukan untuk membuang benda – benda yang
menghambat proses ekstraksi dan pembersihan yang efisien.
B.
Proses
dan Prinsip Pembersihan Benih
Proses
Pembersihan Benih
Proses pemisahan
benda asing ini dilakukan secara bertahap. Tahapan-tahapan kegiatan tersebut
adalah:
a).
Precleaning
Setelah
perontokan/ekstraksi dapat terjadi benih
tercampur dengan benda asing yang
relatif besar. Dikhawatirkan benda asing
tersebut dapat mengganggu kerja mesin
yang akan digunakan dalam proses selanjutnya, antara lain dapat
menyumbat/menutup conveyor atau saringan. Oleh karena itu, pada tahap ini yang
dipisahkan hanyalah benda asing yang
berukuran relatif lebih besar daripada ukuran benih. Proses ini biasanya
disebut sebagai Scalping. Dengan demikian, apabila berdasarkan pengamatan tidak
tampak adanya materi/benda asing yang relatif lebih besar, maka proses ini
tidak perlu dilakukan.
b).
Basic Cleaning
Mesin yang
digunakan dalam tahap ini secara prinsip adalah sama dengan mesin yang
digunakan dalam tahap precleaning, akan
tetapi saringan yang ada berukuran lebih halus. Pelaksanaan tahapan ini
bertujuan untuk memisahkan materi yang masih tercampur dengan benih setelah
proses precleaning.
c).
Post Cleaning
Tahapan kegiatan
ini dilakukan apabila setelah proses basic cleaning masih terdapat benda asing
yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan benih, sehingga tidak
dapat dipisahkan melalui tahapan kegiatan
basic cleaning. Dengan demikian diperlukan mesin yang dapat digunakan
untuk memisahkan materi tersebut dari benih, misalnya pemisahan yang dilakukan
berdasarkan warna, berat jenis benih serta ukuran secara lebih teliti. Proses
ini biasa disebut sebagai proses separation and grading. Apabila benih selesai
diproses hingga tahap ini, maka akan memiliki persentase kemurnian benih yang
sangat tinggi dan hal ini hanya dilakukan pada kelas-kelas benih tertentu saja,
misalnya kelas breeder seed, foundation seed,
dan stock seed atau kelas benih
exstantion seed pada varietas yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Prinsip
Pembersihan Benih
Scalping
adalah pembersihan benih dari kotoran-kotoran kasar dengan mesin pengayak
Hulling
adalah pembersihan benih dengan menghilangkan bagian-bagian yang masih
melengket
Shelling
adalah pembersihan benih dari lendir-lendir kering, kulit ari atau rambut
–rambut yang menempel pada bagian permukaan benih
C.
Metode Pembersihan Benih
a).
Screen cleaning
Dalam metode
ini, pemisahan materi yang tercampur dengan benih dilakukan dengan menggunakan
ayakan (screen) yang dibuat dari lempeng logam atau kawat dengan ukuran dan
bentuk lubang yang berbeda-beda (bulat, lonjong, persegi empat, dan segi tiga)
tergantung pada benih yang akan diproses.
Pada pemilihan
ayakan yang akan digunakan, perlu diperhatikan ukuran dan bentuk lubang ayakan
yang harus lebih kecil daripada ukuran benih yang akan dibersihkan. Dengan
demikian, benda asing yang berukuran lebih kecil daripada benih
akan dapat lolos ayakan, sedangkan benih akan tertinggal di ayakan.
Adapun ayakan
yang digunakan dalam pemisahan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Berdasarkan
jenis benda asing
Berdasarkan jenis
benda asing, ayakan dapat dibedakan sebagai berikut :
·
Metal (zinc, brass,
stainless steel)
·
Wire mesh (gauze)
·
Wood, biasa digunakan
untuk buah dan umbi.
Sementara, untuk benih yang mudah
rusak, apabila digunakan ayakan dari
metal atau wire mesh, harus dilapisi terlebih dahulu dengan karet untuk
mencegah kerusakan benih.
b) Berdasarkan
bentuk
Berdasarkan bentuk, ayakan dapat
dibedakan sebagai berikut :
·
Datar
·
Lengkung
c) Berdasarkan
lubang
Berdasarkan lubang, ayakan dapat
dibedakan sebagai berikut :
·
Persegi (square)
·
Bulat (round)
·
Lonjong (oblong)
·
Segi Tiga (triangular)
Pada mesin cleaning, ayakan yang digunakan adalah lebih dari
satu dan bersusun, sehingga dapat digunakan untuk memisahkan berbagai macam
bentuk dan ukuran benda asing yang tercampur benih
Beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dalam metode screen cleaning ini
adalah sebagai
berikut:
·
Untuk mencegah keausan
ayakan dan kerusakan benih akibat gesekan, selama proses ini berlangsung ayakan
dilapisi terlebih dahulu dengan cat.
·
Pada saat mengayak,
kecepatan gerakan/kecepatan ayakan perlu diatur. Apabila pengayakan dilakukan
terlalu epat, maka dimungkinkan masih ada sebagian bendaasing
yang belum terpisah. Namun sebaliknya, apabila waktu pengayakan terlalu
lama, maka akan dapat menimbulkan
kerusakan pada benih. Demikian juga apabila grakan ayakan terlalu cepat,
maka akan menimbulkan tenaga benturan yang besar sehingga dapat merusak benih
(benih akan memar)
·
Selama proses
pengayakan berlangsung, lubang ayakan tersumbat oleh benda asing atau benih. Hal ini akan
menurunkan keefektifan ayakan. Untuk mencegah hal tersebut, maka perlu adanya
tambahan beberapa alat bantu, yang antara lain sebagai berikut :
-
Beater
Apabila beater yang dipasang pada mesin dijalankan,
maka akan memukul-mukul ayakan sehingga dapat melepaskan benda asing atau benih yang menyumbat lubang
ayakan.
-
Rubber Balls
Rubber
Balls (bola karet) diletakan di bawah ayakan. Dengan demikian, pada saat mesin
bekerja, bola-bola karet tersebut akan ikut bergetar dan membentur ayakan,
sehingga dapat melepaskan benda asing atau benih yang menyumbat lubang ayakan.
-
Sikat (Brushes)
Sikat-sikat tersebut
dipasang di bawah ayakan sedemikian rupa, sehingga dapat bergerak searah atau
berlawanan arah dengan gerakan ayakan. Dengan demikian, sikat-sikat tersebut
akan membersihkan ayakan dari benda
asing atau benih yang menyumbat lubang ayakan.
b). Pembersihan benih dengan aliran udara
Metoda ini
merupakan metode tradisional yang telah lama digunakan di Indonesia. Metoda ini
dilakukan menggunakan nyiru dengan
hembusan udara (angin) untuk membuang benda asing yang relatif ringan. Di samping itu
dapat dilakukan pula dengan cara menjatuhkan benih dari ketinggian
tertentu di tempat terbuka, sehingga
pada waktu benih jatuh benda asing yang ringan akan terbawa oleh aliran angin.
Dari dasar
pemikiran tersebut, maka kemudian diciptakan peralatan yang lebih praktis,
antara lain sebagai berikut:
·
Winnower
machine
Winnower merupakan alat pembersih benih
yang paling sederhana. Secara prinsip, alat ini bekerja dengan menggunakan
aliran udara yang berasal dari blower, untuk memisahkan benda asing-benda asing yang ringan/halus,
misalnya potongan bagian tanaman atau debu yang halus. Sementara benda asing yang relatif berat tidak dapat dipisahkan dengan alat ini.
Dengan demikian alat ini hanya dapat digunakan sampai pada tahapan basic cleaning.
Meskipun
demikian, untuk benih kelas tertentu pembersihan
benih dengan alat ini dipandang cukup memadai
·
Clipper
(the air screen cleaner)
Untuk dapat memisahkan benda asing yang relatif berat dan tidak terbawa oleh udara, maka
dibuatlah clipper. Clipper merupakan
suatu alat pembersih benih yang telah
dimodifikasi dan disebut air screen cleaner. Alat ini merupakan alat yang
banyak digunakan untuk membersihkan benih dan dapat digunakan untuk semua jenis
benih. Meskipun demikian apabila diperlukan benih dengan persyaratan tingkat
kemurnian yang lebih tinggi, maka masih
diperlukan alat lain. Alat ini dapat digunakan untuk memisahkan benih
berdasarkan ukuran, bentuk, dan berat jenis benih.
Saringan yang digunakan pada alat ini
terdiri atas satu set ayakan dengan bentuk lubang dan ukuran yang berbeda-beda,
tergantung pada bentuk dan ukuran materi yang tercampur serta bentuk benih yang
akan dibersihkan. Sementara, aliran udara yang dialirkan hanya dapat membuang
benda asing materi yang ringan.
Pada saat menggunakan air screen cleaner ini, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut :
-
Kecepatan aliran udara
yang dialirkan kedalam alat.
-
Kombinasi, susunan, dan
ukuran saringan yang digunakan.
-
Kecepatan gerakan
saringan.
c).
Alat pemisah benih berdasarkan panjang (cleaning by length separetion)
Benih yang
dibersihkan dengan air screen cleaner,
sering kali masih tercampur dengan materi yang tidak diinginkan dan harus
dipisahkan berdasarkan panjangnya. Oleh
karena itu, dapat digunakan alat antara lain yang berupa clynder separator.
Cylinder separator
ini terdiri atas 2 buah silinder yang terbuat dari bahan metal (logam),
terdapat cekungan dengan ukuran tertentu. Adapun cekungan tersebut dinamakan
cell atau identation, yang berfungsi untuk menangkap benda asing yang akan
dipisahkan. Sementara, di sebelah dalam terdapat silinder setengah lingkaran,
yang berfungsi untuk mengumpulkan benih atau benda asing. Dalam penggunaan alat
ini, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
-
Benih berbentuk bulat
(bundar)
Untuk memisahkan benda asing yang tercampur dengan benih yang
berbentuk bundar, maka ukuran cell harus
lebih kecil daripada ukuran benih. Dengan demikian, yang tertangkap dalam cell hanyalah
benda asing atau
campuran
yang akan dibuang (dipisahkan).
Sedangkan benih akan terkumpul dalam silinder yang terdapat ditengah.
-
Benih berbentuk lonjong
(panjang)
Untuk memisahkan benda asing yang tercampur dengan benih yang
berbentuk panjang, maka ukuran cell harus sama atau lebih besar daripada ukuran
benih yang akan dibersihkan. Dengan demikian, hanya benih saja yang
terperangkap, sedangkan materi atau
benda asing akan jatuh dan terkumpul di silinder yang terdapat di
tengah.
d). Alat pemisah benih berdasarkan berat jenis dan sifat permukaan
Pada waktu
memproses benih, kadang-kadang didapati benda
asing yang memiliki ukuran dan bentuk
yang hampir sama dengan benih yang akan dipisahkan. Dengan demikian, untuk
memisahkan benda asing tersebut tidak
dapat digunakan air screen cleaner atau
intended cylinder separator. Untuk memisahklan
benda asing tersebut, harus digunakan alat yang dapat memisahkan benda asing berdasarkan berat jenis. Di
samping itu, alat ini diharapkan juga dapat memisahkan benih dari beberapa benda asing sebagai berikut
1) Benih
yang terserang hama
Benih
yang terserang hama, biasanya masih mempunyai ukuran yang sama dengan benih
yang sehat. Namun karena endosperm/embrionya telah habis dimakan hama atau
rusak, maka berat jenisnya menjadi lebih ringan.
2) Benih
yang terserang cendawan atau busuk
Benih yang terserang cendawan atau
mengalami pembusukan, biasanya juga masih memiliki ukuran yang sama, namun
berat jenisnya berbeda
3) Benih
hampa
Benih yang hampa, meskipun memiliki
ukuran yang sama, namun berat jenisnya lebih rendah daripada benih yang
bernas/padat berisi (plumbness)
4) Partikel-partikel
tanah
Partikelir-partikelir
tanah, kadang-kadang memiliki ukuran yang sama dengan benih, namun umumnya
memiliki berat jenis yang lebih besar daripada benih.
5) Biji
lain
Biji lain,
sering kali juga dapat memiliki ukuran yang sama dengan benih yang akan
dibersihkan. Meskipun demikian, jarang yang memiliki berat jenis yang sama. Adapun
alat yang dapat digunakan untuk memisahkan benih dan benda asing berdasarkan
berat jenisnya, antara lain adalah gravity separator.
Alat ini terdiri
atas lempeng yang berlubang-lubang dan dapat digerakan ( seperti gerakan
mengayak). Kemudian, dari bagian bawah alat tersebut dialirkan udara dengan
tekanan tertentu. Sebagai akibat dari kombinasi kedua gerakan tersebut, maka
akan terjadi pemisahan benda asing dari
benih. Kombinasi kedua gerakan tersebut, akan mendorong benda asing yang
mempunyai berat jenis lebih besar daripada benih, ke arah kanan.
Di samping gravity separator tersebut, sering kali juga
digunakan beberapa macam alat lain yang dapat memisahkan benih ataupun benda
asing sebagai berikut :
a. Benih
yang mempunyai permukaan tidak teratur/rata
dengan benih yang halus.
b. Benih
dari potongan tangkai atau kulit benih.
c. Benih
yang telah mengalami perubahan warna dengan
yang belum.
Adapun beberapa
macam alat yang dapat digunakan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Spiral
separator
Alat ini dapat digunakan untuk
memisahkan benih berdasarkan bentuk benih
kecepatan jatuhnya benih. Alat ini terdiri atas satu atau lebih lempengan
logam yang berbentuk spiral pada sumbu yang vartikal. Jika benih dijatuhkan
dari atas, maka benih yang berbentuk bulat akan meluncur ke bawah secara lebih
cepat daripada benih atau benda asing
lain yang berbentuk pipih atau yang tidak beraturan. Benih akan meluncur di
sekitar sumbu spiral, sehingga terpisah dari
benda asing lain. Hal yang perlu diperhatikan adalah kecepatan jatuhnya benih sehingga dapat menimbulkan gaya sentripetal yang cukup
besar, dengan demikian dapat memisahkan benih dari benda asing yang tercampur. Alat ini biasa
digunakan untuk memisahkan beberapa benih sebagai berikut:
? Benih
kobis, dipisahkan antara yang tidak rusak dengan yang rusak
? Benih
bayam (spinach), dipisahkan
dengan biji gallium yang kasar
? Benih pea dan
soybean, dipisahkan antara yang tidak rusak dengan yang rusak
b. Belt
garder/band grader/draper mill
Alat ini terdiri atas sabuk/belt
dan feeder tempat memasukan benih. Belt
yang dibuat dari kanvas atau karet digerakan dan digetarkan dengan mesin
fibrator. Adapun sudut kemiringan belt dapat diatur, sesuai dengan benih yang
akan dibersihkan. Benih yang berbentuk bulat atau mempunyai permukaan halus
dapat bergerak ke bawah/jatuh. Sedangkan
benda asing atau benih yang mempunyai permukaan kasar akan terbawa oleh
belt ke atas. Alat ini biasa digunakan untuk membersihkan benih dari
potongan-potongan cabang/cluster dari
benih beet dan benih bunga.
c. Magnetic
separator (magnetic drum)
Alat ini digunakan untuk memisahkan
benih berdasarkan permukaan kulit benih, atau untuk memisahkan benih yang
memiliki kulit benih yang rusak, karena kerusakan mekanis atau terserang hama.
Alat ini terdiri atas drum yang
bermagnet dan sebuah tabung yang berfungsi untuk menebarkan serbuk besi ke
permukaan benih. Apabila kulit benih tidak mengalami kerusakan, maka tidak ada
serbuk besi yang menempel pada permukaan benih. Sebaliknya, apabila kulit benih
rusak/cacat, maka serbuk besi tersebut akan menempel pada permukaan kulit.
Untuk memudahkan serbuk besi yang melekat pada permukaan benih, maka benih
sering disemprot dengan cairan. Benih dengan serbuk besi yang banyak, akan
melekat pada drum yang bermagnet, dan sebaliknya benih tanpa serbuk besi (tidak
rusak) akan langsung jatuh ke tempat penampungan benih yang baik. Benih yang
melekat di permukaan drum (merupakan benih yang rusak) dilepaskan dari
permukaan drum dengan sikat, dan kemudian benih ini ditampung di tempat yang
terpisah.
Adapun hal yang perlu diperhatikan pada
waktu mengoperasikan alat ini adalah pengaturan rotasi dari drum agar benih
berbentuk besi dapat melekat cukup lama pada drum sebelum dibersihkan dan
ditampung dalam satu wadah. Alat ini selain berfungsi untuk memisahkan benih
yang rusak dengan benih yang baik, dapat juga digunakan untuk memisahkan
beberapa macam benih berikut:
? Benih
stellaria (chick weed) dari biji
clover dan lucerne (alfafa)
? Benih cucusta (dodder) dari biji clover dan
lucerne (alfafa)
? Benih sinapsis (wild mustard) dari biji kobis
? Colour separator
Benih yang telah mengalami proses
deteriorasi akan berubah warnanya. Untuk meningkatkan mutu benih, maka benih
yang telah berubah warna harus dipisahkan dari benih yang belum mengalami
proses deteriorasi (belum berubah warna). Kedua macam benih tersebut memiliki
ukuran, bentuk dan berat jenis yang relatif sama. Untuk memisahkan ke dua benih
tersebut
harus digunakan alat yang dapat memisahkan benih berdasarkan warna benih. Salah
satu alat yang dapat digunakan adalah Colour Separator.
Colour
separator bekerja berdasarkan fotosel, yaitu berdasarkan perbedaan warna
antara benih yang telah mengalami deteriorasi dengan benih standar (benih yang
belum terdeteriorasi). Benih yang memiliki warna lain selain warna tersebut (warna standar), maka
alat ini akan menghembuskan udara yang menyebabkan benih yang berbeda warna
akan terpental/tersisih dari benih yang memiliki warna yang sama dengan warna
standar pada fotosel.
AIR SCREEN MACHINE (ASM)
1. Air Screen
Cleaner
Air Screen Cleaner pada
intinya merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan benih dari
kotoran-kotoran dan memisahkan benih yang tidak seragam serta memisahkan benih
yang hampa. Proses pembersihan (cleaning) dapat diawali dengan
pemisahan benih dari kotoran (sampah). Pembersihan ini dapat menggunakan ayakan
(saringan atau screen) atau dengan mengunakan mesin pembersih benih
dengan memakai system ayakan dan hembusan udara, Air Screen Cleaner
(ASC).
Setelah
bersih dari kotoran, benih memasuki proses sortasi dan up-grading,
yaitu memisahkan benih dari banih kecil, benih varietas lain, benih gulma,
serta benih yang berviabilitas rendah (benih kecil, benih pecah dan tidak
seragam). Jika dalam proses pembersihannya menggunakan mesin ASC,
maka proses pembersihan, sortasi dan up-grading sudah
sekaligus diselesaikan.
Karena
adanya mekanisme kombinasi antara ayakan atau saringan dan hembusan udara yang
berfungsi untuk memisahkan antara benih-benih yang tidak seragam ukurannya dan
benih hampa serta pemisah dari kotoran-kotoran.
Gambar 2.
Air Screen Cleaner
2. Air
Screen Cleaner Streamline
Pada
dasarnya fungsi dari Air Screen Cleaner Streamline ini sama
dengan fungsi Air Screen Cleaner. Namun ukuran alat ini lebih kecil
daripadaAir Screen Cleaner sehingga alat ini hanya digunakan untuk
benih-benih yang berjumlah sedikit seperti benih hibrida. Alat ini mampu
memprocessing benih, dengan kapasitas processing benih 50 kg/ hari.
Prinsip alat ini memisahkan benih dengan ukuranya. Antara benih yang berukuran
besar, sedang, kecil dan benih-benih rusak serta kotoran benih yang berukuran
lebih kecil dari benih lebih kecil akan dipisahkan dengan screen dan
hembusan udara.
Sehingga
hasil processing benih yang diharapkan dari alat ini adalah
benih seragam yang berukuran sedang, tetapi dalam hal berat benihbelum dapat
dikatakan seragam. Walaupun begitu benih yang telah di processing dengan alat
ini tidak akan dilakukan processing kembali. Karena dibandingkangravity
separator hasil pemisahan dengan alat ini lebih valid.
3. Winnower machine
Winnower
merupakan alat pembersih benih yang paling sederhana. Secara prinsip, alat ini
bekerja dengan menggunakan aliran udara yang berasal dari blower, untuk memisahkan benda asing-benda asing yang ringan/halus,
misalnya potongan bagian tanaman atau debu yang halus. Sementara benda asing yang relatif berat tidak dapat dipisahkan dengan alat ini.
Dengan demikian alat ini hanya dapat digunakan sampai pada tahapan basic cleaning. Meskipun demikian, untuk benih kelas tertentu pembersihan benih
dengan alat ini dipandang cukup memadai
4. Gravity
Separator
Gambar 3.
Gravity Separator
Gravity
separator merupakan alat processing benih
yang digunakan untuk memisahkan antara benih dengan kotoran seperti kerikil,
benih hampa, dan bagian tanaman yang ikut terbawa benih.
Prinsip
kerja alat ini yaitu dengan memanfaatkan gaya gravitasi benih dan kotoran benih
untuk memisahkannya. Batu kerikil yang memiliki berat yang lebih besar akan
lebih dahulu terpisah. Kemudian selanjutnya adalah benih yang berukuran besar,
karena secara teori benih yang berukuran besar akan memiliki berat yang lebih
besar daripada benih yang memiliki ukuran yang normal.
Setelah
dipisahkan benih besarnya maka benih yang normal akan terpisah kemudian
dilanjutkan benih yang berukuran kecil, benih yang hampa/rusak serta kotoran
ringan lainnya.
Sehingga
hasil yang didapat dari alat gravity separator berupa kerikil, benih berukuran
besar, benih berukuran normal, benih berukuran kecil dan benih hampa/ rusak
serta kotoran benih.
5. Brusshing
Machine
Untuk
benih-benih tertentu seperti benih tomat dan wortel. Namun, dalam penerapannya
alat ini hanya digunakan untuk benih tomat. Karena untuk benih wortel jika
ditanam di Indonesia kurang cocok, untuk itu PT. East West mengimpor benih
wortel langsung di impor dari luar negeri.
Prinsip
kerja alat ini adalah menyikat bulu-bulu pada benih dengan menggunakan dua
sikat dan dengan kecepatan pemutar mesin membuat bulu-bulu benih menjadi
terpisah dari benih.
6. Disc Mill
Machine
Disc mill machine merupakan
alat untuk membuat tepung terigu. Namun, di PT East West digunakan untuk
menghancurkan benih. Benih-benih yang tidak lulus seleksi misalnya benih yang
berukuran besar, benih yang berukuran kecil dan benih hampa.
Tujuan dari
penghancuran benih yang tidak terpilih untuk mencegah agar benih-benih yang
dimaksud tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab
sehingga benih yang berasal dari PT. East West merupakan benih yang bermutu
baik.
Hasil dari
penghancuran benih ini berupa tepung yang biasanya digunakan sebagai pakan
ternak atau pupuk organik.
7. Coating
Machine
Gambar
6.Coating machine
Coating
machine merupakan alat untuk melapisi kulit benih dengan
fungisida. Tujuan dari pelapisan ini adalah untuk melindungi benih selama masa
pra tanam dan masa tanam pada umur kecambah. Sehingga hasil yang diharapkan
dari pelapisan kulit benih ini adalah memaksimalkan pertumbuhan benih serta
menghindarkan benih dari serangan hama dan penyakit misalnya untuk mencegah
benih mengalami rebah pada saat masa kecambah. Jika dibandingkan dengan benih
yang tidak di coating akan terlihat pada kecambah benih yang
dihasilkan. Benih yang telah dicoating akan memilki ukuran kecambah
yang besar serta lebih kuat.
Benih yang di coating biasanya
adalah benih yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan mempunyai resiko terkena
hama dan penyakit yang tinggi, misalnya pada benih cabe.
Adapun
fungsi lain dari alat ini adalah untuk menyeragamkan ukuran benih yang berbeda
dan membuat tampilannya lebih menarik dengan warna yang diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Schmidt,Lars. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan
Tropis dan Sub
Tropis Versi Bahasa Indonesia.
Jakarta : Departemen Kehutanan.
Wahyu, C.M. dan Asep Setiawan.
1995. Produksi benih. Bumi Aksara.
Jakarta
Komentar
Posting Komentar